WELCOME

Selamat datang di website SDN Ngegong Kec. Manguharjo Kota Madiun. Jelajahi dan temukan pengetahuan bersama - sama. Mari kita majukan dan tunjukkan kepada dunia bahwa Pendidikan di Indonesia mampu untuk membangun SDM yang berkualitas.
Website ini dirancang untuk kemajuan SDN Ngegong salah satunya sebagai media pembelajaran berbasis multimedia.

Mengenai Saya

Madiun, Jawa Timur, Indonesia
SD Negeri Ngegong merupakan salah satu SD Negeri di Kota Madiun. Terletak di wilayah Kecamatan Manguharjo Kota Madiun Jawa Timur, berdekatan dengan asrama Haji dan SMA Negeri 3 Madiun. Selamat datang dan silahkan berkunjung di sekolah kami.

Rabu, 21 April 2010

KEGIATAN HARI KARTINI TAHUN 2010

HARI KARTINI 
TAHUN 2010

Sabtu, 03 April 2010

link soal TRY OUT

JADWAL  SEMESTER II KELAS 6
TAHUN PELAJARAN 2009 - 2010 
SDN NGEGONG KECAMATAN MANGUHARJO KOTA MADIUN




NO HARI / TANGGAL MATA PELAJARAN WAKTU 
1 SENIN AGAMA 07.00-08.30
12 April 2010    
BHS. INDONESIA 09.00-11.00
2 SELASA MATEMATIKA 07.00-09.00
13 April 2010    
PKN 09.30-11.00
3 RABU IPA 07.00-09.00
14 April 2010    
BHS. DAERAH 09.30-11.00
4 KAMIS IPS 07.00-08.30
15 April 2010    
PENJASKES 09.00-11.00
5 JUMAT B. INGGRIS 07.00-08.30
16 April 2010





Catatan : Nilai Semester untuk nilai Raport semester II

             : Disetor ke Dinas Dikbudmudora sebagai penentu kelulusan
JADWAL MID SEMESTER II KELAS 3 -5
TAHUN PELAJARAN 2009 - 2010 SDN NGEGONG 
SDN NGEGONG KECAMATAN MANGUHARJO KOTA MADIUN




NO HARI / TANGGAL MATA PELAJARAN WAKTU 
1 SABTU BHS. INGGRIS 07.00-08.30
10 April 2010
2 SENIN AGAMA 07.00-08.30
12 April 2010    
BHS. INDONESIA 09.00-11.00
3 SELASA MATEMATIKA 07.00-09.00
13 April 2010    
PKN 09.30-11.00
4 RABU IPA 07.00-09.00
14 April 2010    
BHS. DAERAH 09.30-11.00
5 KAMIS IPS 07.00-08.30
15 April 2010    
PENJASKES 09.00-11.00
6 JUMAT SBK 07.00-08.30
16 April 2010

Selasa, 12 Januari 2010

Syarat Kelulusan

Mendiknas M Nuh menegaskan bahwa Departemen Pendidikan Nasional menetapkan empat syarat kelulusan siswa dari satuan pendidikan. Keempat syarat tersebut adalah :
  1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
  2. memperoleh nilai baik untuk kelompok mata pelajaran akhlak mulia yang diselenggarakan oleh sekolah,
  3. lulus ujian sekolah dan
  4. lulus ujian nasional.
Mengenai ujian nasional (UN), terang Mendiknas, para peserta harus memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diajukan dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.
“Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), nilai ujian praktek kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata UN,” jelas Mendiknas di sela rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR RI, Senin (11/1).
Sementara itu, mengenai masalah jadwal UN yang dimajukan dua pekan dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya, Mendiknas menerangkan bahwa hal tersebut disebabkan adanya kebijakan UN ulangan.
“Kebijakan UN Ulangan tersebut, tentunya untuk memberi kesempatan bagi para peserta ujian yang memperoleh nilai di bawah syarat ketentuan kelulusan UN. Sehingga, peserta didik yang lulus ujian ulangan dapat mengikuti seleksi masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” paparnya.
Sekadar informasi, jadwal UN yang telah ditetapkan Depdiknas, yakni untuk waktu ujian utama SMA/MA pada tanggal 22 -26 Maret 2010 dan waktu ujian utama SMP/Mts mulai 29 Maret – 1 April 2010. Sedangkan untuk jadwal ujian ulangan SMA/MA mulai 10 – 14 Mei 2010 dan ujian ulangan SMP/Mts mulai 17-20 Mei 2010.

UAN 2010 Tetap Dilaksanakan

Dalam sambutannya pada Rapat Kerja (raker) dengan Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di ruang rapat GBHN, gedung Nusantara V, Jakarta, Rabu(02/12), Mendiknas mengatakan, “Pemerintah tidak dalam kapasitas menolak keputusan MA,tapi karena tidak ada satu kata pun baik dalam keputusan pengadilan negeri, pengadilan tinggi maupun MA yang menyatakan UN dilarang atau tidak diperbolehkan, sehingga UN tetap akan dijalankan pada tahun 2010 nanti, dan ”Depdiknas justru akan taat dan patuh terhadap hukum dan kewenangan MA, “katanya.
Ihwal UN yang menjadi “momok” karena membuat siswa stres, mendiknas mengatakan ujian, apapun namanya, memang bikin stres. “Yang penting kita latih anak-anak me-manage stresnya,” tambah mendiknas.
Dikatakan Mendiknas, UN yang akan dijalankan tahun 2010 akan berbeda dari pelaksanaan tahun sebelumnya. Yang paling signifikan adalah adanya UN ulangan bagi peserta didik yang dinyatakan belum memenuhi syarat, selain UN susulan bagi peserta didik yang berhalangan saat UN utama digelar.
“UN ulangan ini adalah salah satu jalan keluar bagi peserta didik yang menempuh pendidikan formal untuk mendapatkan ijazah yang formal juga. Kalau sebelumnya mereka menempuh ujian kesetaraan, maka tahun ini mereka bisa mengikuti UN ulangan, ”katanya.
Mendiknas mengakui, UN memang bukan satu-satunya untuk menentukan kelulusan peserta didik. Hasil antara lain digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu satuan dan atau program pendidikan; seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; penentuan kelulusan peserta didik dari program dan atau satuan pendidikan; dan pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
“Atas dasar itu, maka memperdebatkan pelaksanaan UN dalam ranah perlu atau tidak untuk dilakukan adalah menjadi bias. Apalagi diketahui masing-masing pendapat itu memiliki argumentasi yang sama kuat. Tentu terus-menerus memperdebatkan UN perlu atau tidak adalah pekerjaan yang hanya akan dapat menghabiskan waktu, karena itu yang perlu dipikirkan adalah bagaimana menciptakan UN yang kredibel atau dapat dipercaya dengan melakukan perbaikan atau penyempurnaan di sana-sini dari pelaksanaan sebelumnya yang dianggap belum sempurna,” ujarnya. (ALI) -Sidiknas-

POLEMIK UAN 2010

Guru dan siswa tidak perlu bingung dengan kepastian pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang akan berlangsung pada Maret 2010 mendatang. Pasalnya, meskipun belum dikeluarkan surat edaran, secara resmi pemerintah telah memastikan pelaksanaan UN tersebut. “Sekolah harus siap dengan UN, meskipun surat edaran belum ada, namun ketetapan hukumnya sudah ada yakni Permendiknas No.75 tahun 2009, sekarang tinggal menunggu juknis (petunjuk teknis) saja dan surat edarannya,” ujar Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono, di Jakarta, Selasa (1/12).
Menurut Ratiyono, kepastian tersebut harus menjadi dorongan dan motivasi bagi guru dan siswa dalam mempersiapkan UN. Artinya, jangan sampai ada kesan bahwa UN merupakan beban bagi guru dan siswa. “Sebaliknya, jadikan UN itu sebagai tantangan bagi guru, dalam mempersiapkan siswa untuk lulus UN, sebagai bagian dari proses pembelajaran,” kata Ratiyono.
Hal tersebut penting, lanjut Ratiyono, mengingat UN masih dianggap sebagai suatu sistem penilaian yang dipandang perlu untuk mempertahankan mutu sekolah, atau bukan semata-mata penentu kelulusan. “Jadi, lulus dan gak lulus adalah hal yang wajar. Dengan adanya lulus dan gak lulus, maka kita bisa lihat UN menjadi tambah greget, sehingga berdampak luar biasa pada siswa,” kata Ratiyono.
Senada dengan itu, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Edie Toet Hendratno juga menyatakan hal sama, yakni UN harus benar-benar dipersiapkan oleh guru dan siswa, untuk mengetahui seberapa ketat tingkat persaingan di sekolah, daerah, dan juga skala nasional. “Hal ini juga sangat menentukan kualitas anak didik kita pada skala persaingan global,” ujar Edie yang juga Rektor Universitas Pancasila itu.
Namun, tambah Edie, yang perlu ditekankan adalah kredibilitas pelaksanaan UN pada 2010 nanti, jangan sampai mengecewakan kalangan perguruan tinggi yang saat ini dilibatkan penuh dalam pelaksanaan UN. “Mencatat pengalaman tahun lalu, banyak kalangan PT yang dilibatkan untuk pelaksanaan UN, justru nombok (nambahin anggaran yang sudah ada),” ujar Edie.
Di sisi lain, kata Edie, pihaknya juga mengatakan, agar guru dan siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dapat memprsiapkan UN secara intensif. Pasalnya, dari tahun ke tahun, permasalahan pelanggaran dan kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan UN, banyak terjadi pada siswa SMK. “Ini terjadi karena siswa SMK sedari awal memang bukan disiapkan untuk UN, tetapi lebih pada untuk menjadi lulusan yang siap kerja,” kata Edie.
Menanggapi hal itu, Direktur Pembinaan SMK Depdiknas Joko Sutrisno menyanggah jika SMK tidak siap dalam menghadapi UN. Buktinya, tahun lalu, tingkat kelulusan siswa SMK terbilang tinggi karena mencapai 96 persen. Tahun 2010 pun ditargetkan menjadi 97 – 98 persen dari sekitar 850 ribu siswa yang mengikuti UN pada 2010 mendatang .
“Ini realistis, karena kami sudah menghimbau guru-guru SMK untuk meningkatkan latihan soal UN, dan juga memajukan ujian praktek pada Februari agar ada jeda belajar untuk persiapan UN di Maret 2010. Soal adanya pelanggaran dan kecurangan yang dilakukan siswa SMK, itu kan hanya oknum saja, tidak secara keseluruhan,” Demikian Joko menjelaskan.
Metro